Tidak yakin, apakah di masa depan, akan ada dua manusia lagi dalam sepakbola yang begitu fenomenal dalam perseteruan. Messi dan Cristiano seolah ditakdirkan untuk menjadi alasan bagi milyaran orang di muka bumi untuk mencintai sepakbola.
Silih berganti menjadi yang terbaik. Beradu skill, mental, dan kemampuan di atas lapang. Berawal dari pertemuan Manchester United dan Barcelona, sampai pada masa puncak saat Cristiano hijrah ke Madrid, El Classico benar-benar menjadi El Clasico.
Pertarungan antara Alien dan Robot itu nampaknya akan segera berakhir. Laki-laki kecil dari Rosario menyempurnakan karir cemerlangnya, pemuda ambisius dan emosional dari negara yang tak pernah diunggulkan, yang selalu menangisi ayahnya dengan patah hati menyusuri lorong begitu saja lewat gol tunggal Maroko. Berakhir dengan kritikan dan hujatan di mana-mana, "ia telah habis", kata mereka.
Messi menjadi raja, tapi Cristiano adalah Ksatria yang tak pernah menyerah.
Apakah mereka kembali akan bertarung? Apakah mereka akan bertarung dengan peran yang berbeda di masa depan dengan menjadi juru taktik? Layak ditunggu.
Dua manusia yang dengan takdir, diciptakan satu zaman, dan bersaing!
Oleh : Muhammad Ramdan
Komentar
Posting Komentar